PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) mengaku penandatanganan kerjasama dengan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk merupakan momentum yang pas untuk melakukan transformasi digitalisasi. Terlebih, KBN sangat membutuhkan dukungan digitalisasi teknologi dalam melakukan transformasi untuk pelayanan logistik, terutama untuk meningkatkan produktivitas, pelayanan, dan keakuratan data.
Kesepakatan dua perusahaan BUMN ini tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman yang diwakilkan oleh Direktur Utama PT. KBN H.M. Sattar Taba bersama Direktur Enterprise & Business Servis PT. Telkom Dian Rachmawan pada 16 Oktober 2018. Dalam penandatanganan nota kesepahaman ini juga turut disaksikan oleh Direktur Keuangan PT. KBN Daly Mulyana, Direktur Pengembangan PT. KBN Rahayu Ahmad Junaidi, serta jajaran pejabat KBN dan Telkom.
Direktur Utama PT. KBN H.M. Sattar Taba mengatakan, transformasi digitalisasi teknologi dalam pelayanan logistik sangat dibutuhkan, terutama untuk meningkatkan produktivitas, pelayanan, dan keakuratan data. Tawaran kerjasama ini merupakan transformasi yang luar biasa yang kita lakukan untuk masa depan KBN. Terlebih, dalam menghadapi era Industri 4.0 saat ini, KBN dituntut untuk dapat mengikuti alur globalisasi teknologi. Terlebih, produktivitas, pelayanan, dan keakuratan data menjadi hal yang utama dalam meningkatkan pendapatan perseroan.
“Kerjasama dengan Telkom ini merupakan momentum yang pas bagi transformasi KBN. Dengan digitalisasi teknologi, tentunya orientasi bisnis kita dalam meningkatkan produktivitas, pelayanan, dan keakuratan data dapat lebih ditingkatkan lagi, sebab semuanya tercatat dan tidak ada fraud,” kata Sattar Saba dalam sambutan singkatnya pada “penandatanganan Nota Kesepahaman” dengan Telkom di kantor pusat KBN, Cakung, Jakarta, 16 Oktober 2018.
Menurut Sattar Saba sinergi dua perusahaan BUMN untuk pengembangan bisnis digitalisasi ini diharapkan mampu membawa kejayaan kedua perusahaan serta mengangkat pendapatan perseroan. Digitalisasi teknologi ini dapat diaplikasikan kedalan seluruh lini bisnis utama KBN, dalam hal ini adalah logistik.
“Lini bisnis utama KBN adalah logistik. Kerjasama yang kita tandatangani bersama Telkom ini menjadi momentum pas bagi KBN lakukan digitalisasi teknologi. Hal ini sudah sesuai dengan arahan Menteri BUMN untuk digitalkan semua BUMN,” kata Sattar Taba dalam sambutan singkatnya pada “penandatanganan Nota Kesepahaman” dengan Telkom di kantor pusat KBN, Cakung, Jakarta, 16 Oktober 2018.
Digitalisasi teknologi ini, lanjut Sattar Saba dalam kebutuhannya, KBN menyambut baik kerjasama ini terlebih perseroan juga membutuhkan digitalisasi alat hitung keluar masuk kapal ke pelabuhan, muatan yang dibawa kapal. Seluruhnya membutuhkan digitalisasi teknologi. Dalam kerjasama ini, Telkom akan menyediakan seluruh alat dan sistem teknologinya. ”Jasa menaikkan dan menurunkan kontainer juga akan menggunakan sistem digitalisasi. Begitu pun jasa timbang kendaraan. Intinya dengan digitalisasi, semua pendapatan bisa masuk ke kas perusahaan secara transparan dan akuntabel,” paparnya.
Dikesempatan sama, Direktur Enterprise & Business Servis PT. Telkom Dian Rachmawan menjelaskan Telkom sangat mengapresiasi atas sambutan KBN dalam kerjasama digitalisasi teknologi. Terlebih, KBN memiliki lini bisnis utamanya dalam logistik. Sehingga bagi Telkom ini merupakan momentum yang pas untuk melakukan kerjasama dengan KBN untuk melakukan digitalisasi teknologi.
“Saya menggali dalam 3 dekade terakhir Telkom, sebagai perusahaan BUMN yang memiliki 5 jenis pelanggan ada pelanggan personal (handphone), pelanggan rumah (broadband dan tv indihome), UKM (butuh solusi ICT), pelanggan pemerintahan dan pelanggan enterprise (BUMN dan swasta). keseluruhannya merupakan market tersendiri untuk produk digitalisasi ini. Dan tentunya kedepan bukan mimpi bagi Telkom untuk dapat bertransformasi jadi konglomerasi dengan 45 anak perusahaan,” pungkas Dian Rachmawan. (*)